Kenaikan harga minyak merupakan sebuah konsekuensi yang dialami seluruh dunia akibat situasi genting antara negara Ukraina dan Rusia. Perang yang berjalan ini mengakibatkan harga minyak yang meningkat cukup tajam. Ketegangan politik yang didasari oleh kepentingan geopolitik kedua negara ini mengakibatkan adanya sanksi ekonomi dari Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris terhadap penggunaan minyak Rusia. Alhasil, negara-negara seperti Uni Eropa dan Inggris pun mengalami krisis energi dan harga minyak pun terus beranjak.
Imbas dari kenaikan harga minyak ini telah dirasakan di berbagai negara Uni Eropa dan Inggris. Salah satunya adalah peningkatan tarif listrik. Kini, warga setempat dihimbau untuk lebih bijak dalam mengonsumsi energi. Dilansir CNBC, diketahui bahwa sampai sekarang Uni Eropa merupakan importir minyak Rusia terbesar di dunia. Sekitar 41% dari sumber energi Uni Eropa masih berasal dari bahan bakar minyak dan gas.
Diketahui juga bahwa Uni Eropa sudah mengumumkan komitmennya untuk menggantikan seluruh sumber energi minyak dan gas menjadi energi terbarukan di tahun 2050. Namun sayangnya, infrastruktur untuk mendukung produksi energi yang ramah lingkungan pun masih belum memadai. Ditambah lagi, produksi minyak dan gas alami dari Inggris dan Belanda yang berasal dari sumber minyak Laut Utara sudah habis. Hal ini semakin meningkatkan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak dari Rusia.
Naik turunnya harga minyak dunia ini akan sangat bergantung dengan hasil diplomasi isu antara Rusia dan Ukraina. Namun, selama kondisi masih tidak ada keputusan, masyarakat harus tetap bersiap untuk mengambil langkah penghematan. Hal yang sama juga berlaku untuk perusahaan. Sedikit atau banyak, setiap kantor pasti akan menggunakan listrik. Dengan kenaikan harga minyak dan listrik, maka biaya operasional kantor pun akan meningkat. Untuk mengantisipasi hal ini terjadi, maka perusahaan pun harus dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai.
Situasi Dunia dan Indonesia
Walaupun dampak dari kenaikan harga minyak ini banyak dirasakan di negara Eropa, namun hal ini bukan berarti Indonesia lepas dari dampak tersebut. Minyak sendiri banyak digunakan untuk berbagai keperluan energi. Ketika minyak dimasukkan ke dalam kilang untuk dimurnikan, hasil dari proses tersebut akan menghasilkan beberapa jenis minyak. Jenis-jenis minyak ini memiliki fungsi masing-masing, mulai dari bahan bakar kendaraan dan listrik sampai ke oli.
Fungsi serba guna minyak ini menjadikan minyak sebagai salah satu bahan bakar yang sulit untuk digantikan. Maka dari itu, kenaikan harga minyak yang melejit menjadi sebuah isu yang besar bagi dunia. Dilansir dari Reuters, harga minyak yang perlahan mulai memoderasi ini merupakan hasil dari negosiasi Rusia dengan Ukraina yang semakin konklusif. Penurunan harga minyak ini akan berdampak positif pada inflasi dan kondisi ekonomi sebuah negara.
Minyak dan gas alam sangat mempengaruhi keperluan manufaktur dan transportasi. Jika harga minyak mahal, maka biaya untuk mengimpor barang ataupun untuk memproduksi barang juga akan meningkat. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan pada nilai jual barang. Kenaikan harga barang yang tidak diimbangi dengan kenaikan penghasilan rakyat akan berimbas pada perputaran roda ekonomi negara.
Kenaikan Harga Minyak dan Cara Antisipasi
Kenaikan harga minyak perlu di antisipasi oleh perusahaan karena cepat atau lambat akan mempengaruhi biaya operasional kantor. Maka dari itu, ada berbagai cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk menghindari kerugian operasional. Yang pertama adalah dengan mengurangi pemakaian listrik yang tidak perlu. Selain dapat menghemat biaya, kegiatan ini juga sebenarnya ramah lingkungan dan merupakan kebiasaan yang baik.
Hal kedua yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menukar peralatan kantor yang masih menggunakan teknologi lama dengan yang baru. Sebagian besar peralatan zaman sekarang telah dilengkapi dengan teknologi yang lebih menghemat daya listrik. Contohnya, lampu LED, kulkas, dispenser, dan bahkan mesin kopi. Selain dapat memangkas biaya listrik, biasanya peralatan dengan teknologi yang baru dapat memberikan pengalaman pemakai yang lebih nyaman juga. Jadi perusahaan dapat sembari menyelam minum air.
Langkah ketiga yang perusahaan dapat lakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak adalah dengan meningkatkan efisiensi kantor. Contohnya, dengan menggunakan fasilitas seperti Serviced Office atau sewa ruang kantor berlayanan, maka kantor tidak lagi perlu memikirkan tagihan listrik kantor. Seluruh biaya pemakaian sudah termasuk dalam biaya sewa kantor. Tidak hanya itu, perusahaan pun dapat menghemat jumlah karyawan dengan memanfaatkan fasilitas resepsionis yang membantu menangani paket, telepon dan surat yang masuk. Ada juga fasilitas pembersih yang akan membantu membersihkan ruangan setiap harinya dan membantu keperluan keseharian kantor lainnya.
Jika perusahaan anda memerlukan kantor virtual atau ruang kantor yang berlayanan, silahkan kunjungi www.meso.co.id atau hubungi Whatsapp kami di 0812-1315-4189.